
PARIMO – Di sebuah gubuk kecil beratapkan terpal dan berdindingkan sepanduk bekas, Rolina Puntu (58) menjalani hari-harinya bersama anak laki-lakinya yang baru berusia 13 tahun.
Sejak mengungsi dari kampung halamannya di Desa Beree, Kecamatan Pamona, Kabupaten Poso, beberapa tahun silam, hidup Rolina terus berpindah-pindah, tanpa sanak keluarga yang bisa ia andalkan.
Kini, di pinggiran Jalan Pacuan Kuda, Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi, tak jauh dari SMP Negeri 2 Parigi, Rolina membangun tempat berteduh seadanya.
Hanya berbekal tekad untuk terus bertahan demi sang anak, setiap hari ia mengais rezeki dari mengumpulkan barang bekas. Dari hasil itu, ia berharap bisa membawa pulang setidaknya Rp20.000 untuk membeli makan.
Meski hidup dalam keterbatasan dan tubuhnya kian renta, semangat Rolina tak pernah padam. Dengan mata yang menyimpan ketegaran, ia terus berjuang, menantang kerasnya hidup demi anak yang dicintainya.
Kisah pilu ini akhirnya mengetuk hati Jaya Kusuma Wardana, Koordinator Program Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Cabang Parigi.
Bersama para relawan, Jaya menyambangi gubuk sederhana tersebut pada Sabtu (26/4/2025), membawa bantuan paket sembako untuk meringankan beban hidup Rolina dan anaknya.
“Kami hanya ingin menjadi jembatan kebaikan antara para dermawan dengan mereka yang membutuhkan,” ujar Jaya.
“Ini adalah bagian dari Program Berkah Peduli WIZ Parigi, semoga menjadi wasilah keberkahan bagi semua donatur,” tambahnya.
Air mata haru tak terbendung dari wajah Rolina saat menerima bantuan itu. Bagi sebagian orang, mungkin paket sembako itu tampak sederhana.
Namun bagi Rolina dan anaknya, itu adalah secercah harapan—tanda bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kerasnya hidup.
Di tengah gemerlap dunia, masih banyak jiwa yang berjuang dalam kesunyian. Kisah Rolina Puntu menjadi pengingat bahwa sekecil apa pun uluran tangan, dapat menjadi cahaya bagi mereka yang hampir kehilangan harapan.
Mari terus berbagi, karena kebaikan, sesederhana apa pun, dapat mengubah dunia seseorang. (*)