KesehatanKlikSultengParigi Moutong

Sebanyak 5,94% Puskesmas di Sulawesi Tengah Kekurangan Dokter Umum

×

Sebanyak 5,94% Puskesmas di Sulawesi Tengah Kekurangan Dokter Umum

Sebarkan artikel ini
Pertemuan Penyajian Informasi SDM Kesehatan dan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lintas Sektor Tingkat Provinsi Sulteng. Foto: Istimewa.

PALU – Pertemuan Penyajian Informasi SDM Kesehatan dan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lintas Sektor Tingkat Provinsi Sulteng yang digelar di Hotel “Aston” Palu, pada Rabu (21/08/2024).

Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi. Sulawesi Tengah Dra. Novalina, mewakili Gubernur Sulawesi Tengah.

Dra. Novalina, mengatakan bahwa sebanyak 5,94% Puskesmas di Sulawesi Tengah tidak memiliki dokter umum, sementara dari 26 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru 8 rumah sakit yang dilengkapi dengan tujuh jenis layanan dokter spesialis dasar.

BACA JUGA:  Jaga Stabilitas Keamanan, Satgas Madago Raya Gelar Razia Kendaraan di Parimo

“Tiap tahun kurang lebih 200 dokter sudah dihasilkan dari 2 Universitas dan agak bertolak belakang mengapa ada puskesmas yang tidak mempunyai dokter umum,” ujarnya.

Sekdaprov berharap semoga ada terobosan dari Kabupaten/Kota untuk menarik minat para dokter agar mau ditempatkan pada daerah-daerah terluar.

“Harus dipikirkan fasilitas apa yang harus disediakan termasuk insentif agar dokter-dokter tertarik ditempatkan di faskes-faskes yang dekat dengan masyarakat kita,” tambahnya.

Ia berharap ada terobosan dari Kabupaten/Kota untuk menarik minat para dokter agar mau ditempatkan di Daerah-daerah luar. Termasuk upaya meningkatkan jumlah Dokter Spesialis pada tujuh layanan spesialis dasar di RSUD.

BACA JUGA:  Sebut Parigi Moutong Basis Suaranya, Ahmad Ali Yakin Raih 70 Persen

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Bupati Richard Arnaldo, mengatakan transformasi SDM kesehatan berfokus untuk memastikan pemerataan distribusi para tenaga kesehatan diwilayah Kabupaten Parigi Moutong.

“Seiring semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka upaya mewujudkan transformasi kesehatan perlu didukung dengan sumber daya kesehatan, khususnya tenaga kesehatan yang memadai, baik kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *