KlikSultengKomunitasParigi Moutong

Pemkab Parigi Moutong Lakukan Susunan Dokumen KAT

×

Pemkab Parigi Moutong Lakukan Susunan Dokumen KAT

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Penyusunan Dokumen Model Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil di Kabupaten Parigi Moutong. Foto: Diskominfo Parimo

PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggelar kegiatan penyusunan dokumen model pemberdayaan masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Parigi Moutong. Bertempat di Aula Bappelitbangda (13/8/2024). 

Dalam sambutannya, Mawardin menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya ini sebagai langkah penting dalam mengangkat dan melestarikan kearifan lokal masyarakat suku Lauje. Ia menegaskan bahwa kearifan lokal harus menjadi dasar dalam merumuskan dan mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat.

“Dalam konteks pembangunan kearifan lokal KAT Lauje menjadi modal sosial berharga yang dapat dijadikan landasan dalam merumuskan program pemberdayaan masyarakat lebih baik sesuai kebutuhan karateristik dan kearifan lokal,” ujarnya.

BACA JUGA:  Tingkatkan Tata Kelola Aset Daerah, Pemda Poso Gagas Bimtek Penatausahaan Barang Milik Daerah

Mawardin, juga menekankan bahwa komunitas adat terpencil sering kali hidup dalam kondisi terisolasi dengan akses dasar yang terbatas, sehingga upaya pemberdayaan mereka kurang optimal. 

“Kendala utama yang dihadapi termasuk kurangnya komunikasi, sumber daya, koordinasi, dan perencanaan yang sesuai,” tutupnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali, mengkaji, dan memahami lebih dalam mengenai potensi, tantangan, dan peluang dalam upaya pemberdayaan masyarakat. 

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Bappelitbangda, Ponco Nugroho, menyoroti kemiskinan sebagai salah satu masalah utama yang harus diselesaikan. Kabupaten Parigi Moutong menempati urutan ke-4 di Sulawesi Tengah dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,20%, dan urutan pertama dalam hal jumlah penduduk miskin sebanyak 74.570 jiwa.

BACA JUGA:  Tindaklanjuti Tugas dan Kewajiban Membangun Daerah, Banaat Al-Khairaat Parimo Gelar Musda

Ponco Nugroho menjelaskan bahwa tingginya angka kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang minim, lapangan kerja yang terbatas, dan faktor budaya. Untuk mengatasi kemiskinan, diperlukan upaya sistematis dan komprehensif yang dapat menyentuh elemen masyarakat miskin secara efektif.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Hasan Muhammad, Zaiful, dan Harianto, yang merupakan tim ahli dari Universitas Tadulako (Untad). Mereka memberikan wawasan dan panduan penting dalam penyusunan dokumen model pemberdayaan masyarakat.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan akan tercapai solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam upaya pemberdayaan masyarakat adat terpencil di Kabupaten Parigi Moutong.

BACA JUGA:  Wagub Sulteng: Guru Besar Harus Memberi Teladan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *