
POSO – Bupati Poso dr. Verna GM Inkiriwang menyampaikan sambutan tertulis Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki dalam rangka memperingati dan merayakan Hari Koperasi ke-77 dengan tema “Koperasi Sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Kecil”. di Halaman Kantor Bupati Poso Senin, 22 Juli 2024.
“Beberapa tahun terakhir ini, bangsa-bangsa di dunia tengah menghadapi himpitan krisis yang tidak mudah. Mulai dari krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, krisis iklim dan bahkan krisis geopolitik yang puncaknya menambah ketidakpastian dalam segala sendi kehidupan. Tantangan serupa juga terasa dampaknya dan tengah kita hadapi di Tanah Air, seperti gejolak harga pangan dan ketidakpastian masa panen,” kata menteri.
Ketidakpastian hanya mungkin bisa kita jawab dengan prinsip kehati-hatian, dengan diagnosa yang benar, dengan “formula obat” yang tepat, dengan aksi yang cepat dan yang paling mendasar adalah dengan kebersamaan yang kuat. Pembelajaran inilah yang kita dapati saat melewati krisis Pandemi Covid-19 atau bahkan krisis-krisis lain yang telah dilewati sebelumnya, tambahnya.
Peringatan 77 Tahun Hari Koperasi kali ini, menjadi penting untuk merefleksikan bagaimana agar peran koperasi di Tanah Air semakin strategis dalam menjawab tantangan krisis dan ketidakpastian tersebut, khususnya untuk mempercepat ikhtiar kebangsaan keluar dari middle income trap. Hari ini, pendapatan perkapita rakyat kita diperkirakan baru sekitar US$ 4.919 (2023). Untuk menjadi negara maju di 2045 nanti, pendapatan perkapita ini harus bisa naik setidaknya 5 kali lipat.
Peran koperasi menjadi sangat penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat agar dapat tumbuh dari Usaha Mikro ke Usaha kecil; Usaha Kecil ke Usaha Menengah; dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional. Sebagai contoh, koperasi telah menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25%) setelah Bank Umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95%). Bahkan di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha. Solusi inilah yang terus kita ingin perbesar melalui penguatan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) dengan mematok 100% dari pembiayaannya untuk koperasi.