
KlikParimo – Dalam Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yang di rilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kajian Resiko Bencana (KRB) tajun 2023-2028, Kabupaten Parigi Moutong rawan akan terjadi bencana.
Hal ini di sampaikan Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), pada momentum Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), di Halaman Kantor Bupati Parigi Moutong, Kamis, 25/04/2024.
Mawardin mengungkapkan, ancaman bencana di Kabupaten Parigi Moutong meliputi Banjir, Banjir Bandang, Gempa Bumi, Tsunami, Tanah Longsor, Cuaca Ekstrem, Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla), Gelombang Ekstrem dan Abrasi Pantai serta Kekeringan.
“Olehnya, saya berharap peringatan HKB ini wajib dilaksanakan setiap tahunnya, bahkan sampai ke tahap pelaksanaan simulasi bencana bersama aparatur dan masyarakat,” ujarnya.
Sesuai dengan laporan dari pihak BNPB Parigi Moutong, bahwa mereka telah melakukan Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di kawasan pesisir Pantai, Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi.
Tentunya, hal semacam ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, untuk menciptakan ketangguhan masyarakat terhadap bencana dengan mengenali ancamannya, kurangi resikonya dan siapkan strateginya.
“Kemarin tanggal 24 April 2024, BNPB sudah melakukan simulasi, mulai dari penanganan dini sampai dengan penanganan dari pihak Kesehatan, Basarnas dan Palang Merah Indonesia (PMI),” jelasnya.
Upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia masih perlu di tingkatkan. Upaya-upaya tersebut menunjukkan hasil yang positif, Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu di optimalkan.
“Salah satunya pengembangan teknologi inovasi dalam penanggulangan bencana misalnya, pemasangan early warning system (EWS),” tukasnya.