Kuliner

Sudah Berjualan Sejak 10 Tahun Silam, Malik Teruskan Dagangan Mertua

×

Sudah Berjualan Sejak 10 Tahun Silam, Malik Teruskan Dagangan Mertua

Sebarkan artikel ini

KlikParimo – Jajanan Pagi Hari yang sudah ada sejak 10 tahun silam. Sampai saat ini, setiap harinya sangat ramai pembeli mulai dari orang kantoran sampai dengan anak sekolahan.

Jajanan yang turun temurun dari sang Mertua ini, kini dijalankan oleh Pak Malik dengan berbagai macam jenis makanan. Awalnya hanya menjual lalampa dan burasa.

“Dulunya kami hanya menjual lalampa dan burasa saja, sekarang sudah ada berbagai macam jenis kue tradisional seperti putu kampung, lapis pisang, onde-onde, putu ayu dan lainnya yang di titipkan kepada kami,” kata Malik kepada klikparimo.id, 9 Februari 2024, Jum’at Pagi waktu setempat.

BACA JUGA:  KPU Parigi Moutong Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 327.357 Pemilih

Malik mengungkapkan, untuk lalampa dan burasa yang dijualnya di buat oleh keluarganya dengan resep dari Mertua. Sedangkan untuk harganya serba lima ribuan, disesuaikan dengan jenis makanannya.

“Kalau burasa 5 ribu dapat 1 ikat isinya ada 4, lalampa 5 ribu dapat 2. Untuk kue-kue tradisional semua juga serba 5 ribuan permika isinya dapat 3,” ungkap malik.

Tempat jajanan ini sangat strategis, karena berada di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Bantaya, tepat di Halaman Kantor Dekranasda, Kabupaten Parigi Moutong. Dan buka setiap hari mulai dari pukul 06.00-09.00 Pagi.

Dengan tempat strategis itu, setiap harinya jajanan Pak Malik sangat ramai dikunjungi masyarakat untuk membeli bekal buat pergi kerja maupun bekal anak sekolah.

Pak Malik Bersama Anak Mantu yang Meneruskan Jualan Keluarga yaitu Lalampa dan Burasa. Foto : KlikParimo

Malik mengatakan, adapun jajanan yang sangat viral yakni, lalampa. Bagi orang Sulawesi Tengah Pastinya tidak asing dengan jajanan satu ini. Terbuat dari pulut dan ikan sehingga rasanya sangat enak dan banyak diminati masyarakat.

BACA JUGA:  Pisang Goreng Pinggir Jalan Yang Tidak Pernah Sepi

“Lalampa ini setiap harinya pasti habis terjual, mungkin masyarakat di sini sangat doyan makan lalampa,” tutur Malik.

Dengan demikian, pendapatan yang di hasilkan Pak Malik setiap harinya mencapai Rp800 ribu sampai dengan Rp1 juta rupiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *