KlikParimo – Total serapan APBD 12 Kabupaten dan 1 Kota tahun 20223 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga Oktober 2023, belum mencapai 70% atau hanya 63,11%. Padahal tahun anggaran 2023 tinggal sebulan lagi.
Hal ini jadi perhatian Sekdaprov Sulteng, Novalina Wiswadewa, saat memimpin Rakor Pelaporan dan Evaluasi Realisasi APBD Kabupaten/Kota se Provinsi Sulteng di ruang Polibu, Senin (21/11/23).
Namun menurut laporan tim Biro Administrasi Pembangunan bahwa total serapan Kabupaten Kota periode Oktober 2023 justru meningkat sebesar 1,19% dibanding total serapan pada periode yang sama di tahun 2022.
Namun capaian 63,11% ini dianggap belum maksimal, bahkan hanya dua Kabupaten dengan kinerja serapan APBD di atas 70% yakni Kabupaten Tolitoli sebesar 70,28% dan Banggai Laut 70,16%.

Sementara Kota Palu, Kabupaten Poso dan Morowali Utara menempati 3 terbawah dengan kinerja serapan masing-masing yakni sebesar 60, 43%, 60,30% dan 53,31%.“Angka ini bukan hasil yang menggembirakan, apalagi hanya dua Kabupaten yang menyentuh 70%,” kata Sekdaprov Novalina memberi arahan ke para kabag pembangunan kabupaten/kota yang hadir.
Setelah dilakukan review, penyebab belum maksimalnya serapan APBD Kabupaten/Kota diantaranya karena banyak anggaran dari OPD dengan anggaran besar seperti dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan dinas PU yang mengendap.
Hal ini merupakan imbas dari belum tersedianya juknis kementerian/lembaga, sehingga dana-dana pusat yang tercantol dalam APBD kabupaten/kota belum bisa dieksekusi.
Olehnya, Sekdaprov Novalina meminta tiap kabupaten/kota melalui bagian pembangunan untuk terus mendorong perangkat daerah agar mempercepat realisasi anggaran di sisa kalender tahun 2023.
“Tolong koordinasi lebih intens lagi dengan perangkat daerah, dan pastikan di sisa waktu satu setengah bulan ini betul-betul terserap maksimal,” imbuhnya